JAKARTA UTARA - Di tengah realitas sulit yang dihadapi komunitas nelayan—seperti keterbatasan akses terhadap layanan teknis, biaya operasional yang tinggi, dan keterpencilan dari infrastruktur pendukung—Pertamina Lubricants mengambil langkah strategis dengan meresmikan bengkel kapal nelayan pertama di Jakarta pada 18 Juli 2025. Inisiatif ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Pertamina Sahabat Nelayan, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pendekatan berbasis kapasitas, teknologi, dan kemandirian ekonomi.
Berlokasi di Koperasi Nelayan Kalibaru Timur, Cilincing, Jakarta Utara, fasilitas ini bukan sekadar bengkel fisik, melainkan pusat pemberdayaan komunitas nelayan, lengkap dengan pelatihan teknis perawatan mesin kapal diesel, penyediaan peralatan servis, instalasi listrik, serta modal usaha berupa pelumas Pertamina. Fasilitas ini hadir menjawab kebutuhan mendesak nelayan akan akses teknis lokal yang selama ini terbatas, sekaligus menjadi model awal pengembangan ekosistem ekonomi pesisir yang inklusif dan tangguh.
Peresmian bengkel turut dihadiri oleh Perwakilan Camat Kecamatan Cilincing, Riesma; Perwakilan Suku Dinas PPKUMKM, Yudi; Perwakilan Suku Dinas KPKP, Suharti; Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Kelurahan Kalibaru, Sutarto; Perwakilan Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Ahmad; serta jajaran Satpol PP, Bhabinsa, dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Kalibaru. Hadir pula perwakilan dari PKK Kelurahan Kalibaru dan lima koperasi nelayan yang menjadi mitra program, yakni Koperasi Nelayan Kalibaru Timur RW 01 RT 09, Koperasi Nelayan Sepakat Mandiri RW 04 RT 07, Koperasi Nelayan Nusantara Biru RW 04 RT 13, Koperasi Nelayan Bumi Pertiwi RW 04 RW 05, dan Koperasi Nelayan Angin Mammiri Bahari RW 04 RT 10.
“Bengkel ini merupakan bagian dari strategi kami untuk menghadirkan solusi nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat pesisir. Kami ingin agar pelumas Pertamina tidak hanya hadir sebagai produk, tapi sebagai penggerak roda ekonomi lokal, terutama di sektor perikanan,” ujar Hardiyanto Tato, Corporate Secretary Pertamina Lubricants. Menurutnya, pendekatan ini sejalan dengan mandat perusahaan untuk menghadirkan nilai sosial melalui energi yang berdampak.
Sutarto, Plt Lurah Kalibaru, menyambut baik inisiatif tersebut. “Program ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat kami. Selama ini nelayan harus menempuh perjalanan jauh untuk servis kapal. Kini, layanan itu hadir di tengah komunitas,” ungkapnya.
Sementara itu, Tisno, Ketua Koperasi Nelayan Kalibaru Timur, menyatakan bahwa program ini telah memberi pelatihan kepada anggota koperasi, termasuk servis mesin, ganti oli, hingga keahlian dasar bengkel las dan servis motor. “Dengan keahlian ini, anggota kami bisa menjalankan usaha secara mandiri. Ini langkah besar untuk membangun ekonomi keluarga dan komunitas,” ujarnya.
Inisiatif ini tak hanya merupakan bentuk implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), tetapi juga bagian dari strategi perusahaan dalam mendorong Creating Shared Value (CSV)—membangun nilai bisnis yang bersamaan dengan nilai sosial. Program ini secara langsung mendukung agenda keberlanjutan (ESG), khususnya pada aspek Sosial dan Lingkungan, serta berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan(SDGs), yakni SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDG 14 (Ekosistem Laut).
Pertamina Lubricants berkomitmen untuk mereplikasi program ini ke wilayah pesisir lainnya, menjadikan energi dan inovasi pelumas sebagai instrumen perubahan yang mendorong produktivitas, kemandirian, dan keberlanjutan ekonomi masyarakat maritim Indonesia.